Jumat, 29 Juli 2016

Kyokpa

Kyokpa atau teknik pemecahan adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/objek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan terkadang menggunakan benda yang lembut seperti kertas. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.

Kyorugi

Kyorugi dalam Taekwondo

Taekwondo, ilmu beladiri yang berasal dari Korea mengutamakan ketahanan, kecepatan, fisik, dan kekuatan mental. Perkelahian bebas (sparring) atau di dalam bahasa Korea disebut “kyorugi” berasal dari akar kata “Kyoruda” yang berarti adu kekuatan fisik dan mental (spirit). Kyorugi adalah pertarungan antara dua orang Taekwondoin dimana mereka saling serang dan bertahan untuk menjatuhkan lawannya dengan menggunakan teknik-teknik tendangan maupun pukulan yang diajarkan di taekwondo.Dalam melakukan kyorugi maka diperlukan ketahanan fisik, kecepatan aksi-reaksi, fleksibilitas, variasi-variasi tendangan, serangan-pertahanan dan juga mental yang kuat. jadi singkatnya, kyorugi merupakan manifestasi dari fisik, mental dan juga semua gerakan dasar dari taekwondo.  

Aturan dalam Pertandingan Kyorugi 
Peraturan pertandingan menggunakan peraturan terbaru yang mengacu pada“WTF Competition Rules” dan akan dijelaskan pada saat technical meeting di setiap pertandingan yang diselenggarakan.Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur (Single elimitation tournament system)Untuk Kyorugi mininal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) orang. Jika kurang maka akan dinyatakan eksebisi.Atlet Kyorugi minimal penyandang sabuk hijau, dibawah tingkatan sabuk tersebut, didasarkan pada kebijakan pelatih.Catatan : peraturan ini merupakan aturan yang umum, karena di dalam setiap pertandingan, dari panitia penyelenggara mempunyai kebijakan mengenai aturan pertandingannya masing-masing, disesuaikan kondisi di lapangan.

Pemahaman Dasar Kyorugi
Dalam pertandingan Kyorugi ternyata banyak ketidakpuasan dan protes yang sering berujung tindakan yang kurang terpuji dari atlit, pelatih maupun orang tua atlit, ternyata banyak disebabkan oleh kurangnya pemahaman aturan pertandingan yang menjadi dasar pernilaian. Untuk itu di bawah ini akan disampaikan dasar-dasar penilaian suatu pertandingan Kyorugi, berdasarkan Peraturan Kompetisi dan Interpretasi WTF.
Dalam pertandingan Kyorugi, atlet dan pelatih harus mempergunakan teknik yang diijinkan, serta mengetahui perkenaan Area Nilai yang sah, larangan dan hukuman.

 

Teknik yang diijinkan  - Teknik Tangan, melancarkan pukulan dalam jarak yang rapat dan tepat.

 

- Teknik Kaki, melancarkan tendangan dengan bagian kaki di bawah mata kaki.

 

 

Area serangan yang diijinkan  - Pelindung badan, menyerang dengan teknik tangan maupun kaki ke area yang terlindung pelindung badan diijinkan, kecuali ke arah tulang belakang. - Muka dan kepala, termasuk kedua telinga dan belakang kepala, hanya teknik kaki yang diijinkan untuk menyerang area kepala.

 

Tindakan yang dilarang di dalam Kyorugi

 

Tindakan yang dilarang yang akan mendapatkan “Kyong-go” (pengurangan Nilai 0,5)

 

1. Melewati garis batas arena pertandingan. 2. Menghindar dan menunda pertandingan.

 

3. Jatuh atau menjatuhkan diri. 4. Memegang, menahan atau mendorong lawan.

 

5. Menyerang di bawah pinggang. 6. Menyerang dengan lutut. 7. Menyerang muka/kepala lawan dengan tangan. 8. Sikap yang tidak patut, baik oleh atlet maupun pelatihnya. 9. Mengangkat lutut, untuk menghindari maupun menghambat serangan yang sah.

 

Tindakan terlarang yang akan mendapatkan “Gam-jeom” (pengurangan Nilai 1)

 

1. Menyerang lawan setelah “Kal-yeo” (setelah dihentikan wasit tengah)

 

2. Menyerang lawan yang telah jatuh.

 

3. Menjatuhkan lawan dengan memegang atau menahan kaki sedang menyerang ataupun mendorong lawan dengan tangan.

 

4. Dengan sengaja menyerang muka/kepala lawan dengan tangan.

 

5. Interupsi jalannya pertandingan oleh peserta maupun pelatihnya.

 

6. Mengacau dan bersikap tidak terpuji oleh peserta maupun pelatihnya.

 

7. Mencurangi sistem penilaian elektronik dengan memanipulasi atau menaikkan kepekaan perlengkapan pertandingan. 

Mendapatkan Dua “Kyong-go” akan dihitung sebagai tambahan 1 poin untuk lawan.

Bila mendapatkan “Gam-jeom” akan dihitung sebagai tambahan 1 poin untuk lawan.

Lawan akan dinyatakan menang bila mendapat jumlah 4 poin dari “Kyong-go” maupun “Gam-jeom” yang kita lakukan, walaupun saat itu poin kita lebih tinggi.  
Untuk itu seharusnya kita berhati-hati agar tidak mendapat “Kyong-go” maupun “Gam-jeom” dari wasit, dengan bertanding yang baik dan sportif dan memahami aturan pertandingan.

 

Skema Skoring Kyorugi WTF

Area Nilai yang Sah

 

Badan : Seluruh area badan yang terlindungi oleh pelindung badan yang berwarna merah maupun biru.

 

Kepala : Muka dan seluruh kepala yang memakai pelindung kepala, termasuk kedua telinga dan belakang kepala.

 

 

Nilai/poin hanya diberikan bila dilakukan dengan teknik yang diijinkan dan dilancarkan dengan tepat dan kuat pada bagian Area Nilai yang sah.

 

 

Nilai yang sah terbagi atas

 

 

- Satu(1) poin untuk serangan yang sah pada pelindung badan.

 

- Dua(2) poin untuk serangan yang sah pada pelindung badan bila dilakukan dengan teknik tendangan berputar.

 

- Tiga(3) poin untuk tendangan yang sah di kepala.

 

- Empat(4) poin untuk tendangan yang sah di kepala bila dilakukan dengan teknik tendangan berputar. - satu (1) poin dari 2 Kyung-go, atau 1 Gam-jeom

 

 

Nilai pertandingan, merupakan jumlah poin dari 3 ronde yang dipertandingkan.

 

Bila ada poin yang didapat dari serangan yang terlarang, maka nilai yang terjadi harus dibatalkan.

Lapangan Pertandingan Kyorugi


Kelas yang dipertandingkan berdasarkan sesuai WTF Competition Rules

Senior Class (usia > 17 th) 
Junior Clas (15 s.d 17 th) 
Cadet Class (12 s.d 14 th) 

Kamis, 28 Juli 2016

Poomsae

inggu, 17 Februari 2013

Pengertian Poomsae

Dalam seni beladiri Taekwondo selain Kyorugi atau sparing dan Kyukpa atau pemecahan benda keras adapula Poomsae. Apa itu Poomsae?

          Poomsae yaitu bearasal kombinasi dua kata 'poom' dan 'sae'. Poomsae adalah unit yang penting dalam sistem teknis Taekwondo. Menurut buku panduan poomsae, poomsae adalah gerakan-gerakan kombinasi yang dirancang untuk berlatih tanpa instruktur, dengan menggunakan dasar kinerja yang tetap dari menyerang dan bertahan. Oleh karena itu, Poomsae memiliki kelebihan dalam melatih teknik-teknik khusus dari teknik-teknik yang diterapkan, yang tidak dapat dilatih melalui gerakan-gerakan dasar. Poomsae dilatih bersamaan dengan garis (line) poomsae, dan garis poomsae ini menunjukkan posisi kedua kaki dan arah gerakan.

            Sebagai suatu kesatuan, poomsae dibagi menjadi dua unit, sesuai dengan klasifikasi grade poomsae. Salah satunya adalah poomsae 'taegeuk'. Ini biasanya diperuntukkan bagi para pemula, sementara yang satunya lagi adalah untuk tinggkat yang lebih tinggi. Poomsae taegeuk untuk para pemegang kup menggunakan 'palgwae' dan dibagi menjadi 8 bab. Poomsae bagi para pemegang dan (yudanja) dimulai dengan koryo dan terdiri dari keumgang, taebaek, pyongwon, sipjin, jitae, chonkwon, hansu dan ilyeo.

          Semua poomsae dilengkapi denga title-nya, garis-garis poomsae, kuda-kuda posisi siap, kelompok gerakan yang menyatu penuh dan teriakan. Para praktisi Taekwondo akan menjadi terampil melalui latihan poomsae, dan berlatih poomsae juga berguna untuk mempertajam pikiran, disiplin yang sangat tinggi dan disiplin diri sendiri. Untuk arti secara metafisika dari poomsae memiliki banyak pelajaran diri sendiri, dan intinya para praktisi akan memperoleh keahlian teknik dengan sendirinya. Akan tetapi, kita cenderung mengutamakan aspek jasmaniah.

        Secara garis besar, poomsae dibagi menjadi 'bentuk' dan 'isi'. Isinya, mengekspresikan tentang arti nama sebuah poomsae. Misalnya sistem filosofis yang ada dalam taegeuk. Dalam bentuk, termasuk poomsaeseon, sikap kuda-kuda posisi siap, teriakan dan kelompok gerakan, dan bentuk dipahami sebagai penyebab dari filosofi, arti, dan simblolisme.

            'Do' dari poomsae, yaitu poomsaeseon (arah dan garis poomsae) memiliki simbolisme yang membuat identitas poomsae, dan menjelaskan bahwa teriakan maupun pada sikap kuda-kuda posisi siap juga mempresentasikan arti yang sama. Kelompok gerakan mengacau pada kelompok dari berbagai macam/serangkaian gerakan yang berbeda.  Dalam kelompok gerakan, kita akan menemukan teknik-teknik yang mengalir seiring dengan sistem pemahaman yang komprehensif, seperti pengerian akan maknanya, dan pengertian akan simbolisme dalam nama poomsaenya sehubungan dengan kelompok gerakannya.

       Junbiseogi (sikap kuda-kuda posisi siap) memiliki makna segala sesuatu dalam seni bela diri Taekwondo 'diawali dan diakhiri dengan sopan santun'. Junbiseogi dalam taegeuk distandarisasikan sebagai kibon junbiseogi (kuda-kuda dasar untuk posisi siap). Sementara itu, ada empat junbiseogi yang berbeda dalam yudanja poomsae, yaitu kibon junbiseogi, tongmilgi junbiseogi (kuda-kuda posisi siap mendorong batang kayu), kyopson junbiseogi (sikap kuda-kuda dasar posisi siap dengan tangan saling terbuka saling menutup) dan bojumeok junbiseogi (sikap kuda-kuda posisi siap dengan tangan yang menutup kepalan).

pengertian taekowndo

Taekwondo (juga dieja Tae Kwon DoTaekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade